Perbedaan Aki Kering dan Basah: Mana yang Lebih Tahan dan Mudah Dirawat?

Blog Seputar Kesehatan – Perbedaan antara aki kering dan aki basah terletak pada jenis elektrolit yang digunakan dan bagaimana mereka dirawat. Untuk membantumu memahami dan memilih jenis aki sesuai tempat dan lingkunganmu tinggal, berikut adalah perbedaan utama antara keduanya. Simak dan ikuti terus pembahasan ini hingga akhir agar kamu dapat memahaminya dengan baik ya.

Aki Basah (Aki Cair)

Aki basah mengandung elektrolit cair, biasanya asam sulfat encer. Elektrolit ini berada dalam sel-sel aki yang terdiri dari pelat positif dan negatif yang dicelupkan ke dalamnya. Menurut sebuah majalah otomotif A Photo, aki basah cenderung memiliki konstruksi yang lebih sederhana dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan aki kering. Selain itu, aki basah memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif karena elektrolitnya dapat menguap seiring waktu. Perlu dilakukan pengecekan rutin terhadap level air elektrolit dan pengisian kembali dengan air demi memastikan konsentrasi elektrolit tetap optimal. Aki basah juga cenderung lebih rentan terhadap tumpahan dan korosi karena elektrolit cairnya.

Aki Kering (Aki MF dan AGM)

Aki kering menggunakan elektrolit yang dikemas dalam bentuk gel (Aki MF – Maintenance-Free) atau terikat dalam serat yang terbuat dari kaca (Aki AGM – Absorbent Glass Mat). Ini membuatnya lebih tahan terhadap tumpahan dan korosi. Aki kering umumnya memerlukan sedikit atau tidak memerlukan pemeliharaan karena elektrolitnya tidak dapat menguap atau tumpah. Aki kering juga cenderung lebih mahal daripada aki basah karena konstruksi dan materialnya yang lebih kompleks.

Memilih Ketahanan dan Perawatan yang Lebih Mudah

Secara umum, aki kering (MF dan AGM) dianggap lebih tahan dan mudah dirawat daripada aki basah. Mereka tidak memerlukan pemeliharaan air elektrolit dan kurang rentan terhadap tumpahan dan korosi. Aki kering, terutama aki AGM, umumnya lebih tahan terhadap getaran dan goncangan dibandingkan dengan aki basah. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk kendaraan off-road atau aplikasi di lingkungan yang keras. Meskipun aki kering memiliki biaya awal yang lebih tinggi, mereka sering kali lebih ekonomis dalam jangka panjang karena memerlukan sedikit atau tidak ada pemeliharaan dan memiliki umur pakai yang lebih lama daripada aki basah.
Namun, pemilihan antara aki kering dan basah tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna. Jika Anda mencari opsi yang lebih terjangkau dan tidak keberatan melakukan pemeliharaan rutin, aki basah bisa menjadi pilihan yang baik. Di sisi lain, jika Anda menginginkan aki yang lebih tahan lama dan memerlukan sedikit pemeliharaan, aki kering bisa menjadi pilihan yang lebih baik.