Banyak orang yang sudah tahu tentang bahaya yang dapat ditimbulkan saat mengonsumsi mi instan terlalu sering, tetapi tetap saja tidak menguranginya. Padahal, kandungan natrium, MSG, dan pengawet di dalam makanan tersebut sangat tinggi, sehingga tidak boleh dikonsumsi setiap hari atau dalam waktu seminggu. Nah, lalu berapa banyak konsumsi mi instan yang dapat menjaga tubuh untuk tetap sehat?
Ada beberapa pandangan terkait konsumsi makanan yang terbuat dari tepung olahan ini. Kamu disarankan untuk mengonsumsi mi instan hanya satu-dua porsi dalam satu minggu dan tidak boleh lebih dari itu. Namun, ada juga yang berpendapat lebih ekstrim dengan hanya memperbolehkan konsumsi makanan yang mudah disajikan ini hanya 1–2 kali dalam sebulan. Memang lebih jarang makan mi instan dapat menjaga tubuh untuk tetap sehat.
Meski begitu, ada juga mitos yang menyatakan jika menambahkan sayuran ke mi instan yang disajikan dapat meningkatkan nilai gizinya. Namun faktanya, makanan-makanan yang menyehatkan layaknya sayur dan buah tidak dapat melawan efek negatif yang dihasilkan oleh makanan tidak sehat ini. Berikut ini pembahasan untuk mengetahui lebih jauh terkait dampak buruk yang dapat dihasilkan dari konsumsi mi instan:
1. Dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker
Makanan olahan cepat saji ini ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi sistem pencernaan yang memaksanya untuk mengolah mi dalam waktu berjam-jam. Pencernaan yang lambat membuat bahan kimia beracun dan pengawet tetap berada di dalam tubuh yang menyebabkan paparan berlebihan dari BHA dan TBHQ. Faktanya, bahan kimia ini bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker pada seseorang dan beberapa gangguan lainnya, seperti asma, diare, bahkan perasaan cemas.
2. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Seseorang yang terlalu banyak mengonsumsi makanan ini berisiko lebih besar mengalami sindrom metabolik, terlepas dari pola makan atau atau kebiasaan olahraganya. Risikonya dapat mencapai 68 persen untuk mengalami sindrom metabolik.
Sindrom metabolik sendiri adalah sekelompok gejala dari obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang rendah, sehingga dapat meningkatkan seseorang untuk tertular penyakit jantung, diabetes, hingga stroke. Dengan mengetahui segala risiko buruk yang bisa terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi mi instan, sebaiknya segera untuk mengurangi atau bahkan menghentikannya guna kebaikan tubuh sendiri.
Baca selengkapnya: https://nuansabengkulu.com/2024/07/18/ini-bahaya-jika-kamu-sering-mengkomsumsi-mie-instan/